Ramadhan sejatinya adalah arena untuk memperbaiki ruhiyah kita, dengan memperbanyak ibadah didalamnya, sedapat mungkin kita memperbanyak pengetahuan kita tentang agama kita.
Ini sangat kontras kita lihat dalam tayangan televisi kita khususnya disaat sahur, hampir semua stasiun televisi menayangkan acara komedi. Sayangnya acara tersebut mayoritas tidak mengandung unsur pembelajaran dan hanya menonjolkan hahaha belaka.
Seperti kata sosiolog UI Musni Umar "Ini sama sekali tidak memberi pelajaran. Hanya berisi guyonan."
Musni berharap semestinya tayangan saat bulan Ramadan lebih bermanfaat. Bisa dengan tayangan agama, ilmu atau sosial budaya yang menyadarkan hakikat puasa dan Bulan Suci Ramadan.
"Seperi tayangan sosial yang mengingatkan masih banyak kemiskinan. Puasa kan juga harus diikuti dengan kesalehan sosial," terang Musni.
Dia pun meminta agar pengusaha televisi tidak terlalu mengejar profit saat bulan puasa. Kepentingan untuk mencerdaskan masyarakat jauh lebih penting.
"Kalau cuma tayangan hiburan, lalu terbahak-bahak. Setelah itu apa? Ramadan itu kan bukan cuma soal bersenang-senang. Profit memang penting, tapi memberi pelajaran jauh lebih penting," pesan Musni.