Oleh: Noey Enuy
Allah berfirman dalam surat An-Nur 24: 35:
Sebelum melanjutkan membaca coba anda bayangkan dahulu lampu apa saja yang ada di rumah anda, baik neon ataupun bohlam. kemudian baca kembali kalimat awal Firman Allah diatas,
"Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar..."
Setelah membaca kalimat awal dari ayat ini adakah kita membayangkan sebuah kaca yang hampa udara dalam bahasa Al-Quran "...seperti sebuah lubang yang tak tembus..." kemudian membayangkan aliran listrik yang mengalir hingga menghasilkan cahaya dalam kaca yang hampa udara tersebut, yang dalam bahasa al-Qur'an "...di dalamnya ada pelita besar...".
Berlanjut ke kalimat berikutnya,
"...Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya)..."
Dalam Ilmu Fisika aliran listrik itu terdiri dari 2 kutub yaitu utara dan selatan yang dalam bahasa Al-Quran "...yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya)...", ya benar kalo bukan timur bukan pula barat itu artinya kutub listrik itu adalah kutub utara dan kutub selatan yang dengan kedua kutub itu lampu bohlam bisa menyala.
Kemudian allah berfirman dalam ayat yang sama "...yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api..." Lampu bohlam menyala bukan karena api melainkan aliran listrik, ini sudah benar2 sesuai.
Dalam Ilmu Fisika kita belajar tentang warna "ME-JI-KU-HI-BI-NI-U" cahaya memiliki warna yang berbeda beda namun yang ditangkap mata adalah disesuaikan dengan kecenderungan benda yang "disentuh" cahaya pada warna tertentu ada merah jingga kuning hijau biru nila dan ungu, dalam bahasa Al-Quran, "...Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki..." kembali lagi ini sesuai dengan ilmu fisika.
dan terakhir "...dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." Allah adalah sehebat2nya pembuat perumpamaan, namun Allah terlalu adil hingga ilmu yang baik tak cuma diberikan pada yang muslim saja tapi non muslim atau bahkan Yahudi sekalipun, Allah berikan ilmu pada mereka, dan kita sebaik2 orang yang seharusnya belajar pada siapapun tak terkecuali mereka yang kita benci, Bohlam berhasil ditemukan oleh Thomas Alfa Edison [non-muslim], kita selayaknya belajar padanya seraya iman kita bertambah karena terbukti Qur'an itu Ensiklopedi yang paling sempurna :)
Subhanallah.