Istri Menolak Lepas Pakaian, Syaikh Raid Shalah Ditahan
Rabu, 20 April 2011
Baru saja kembali dari menunaikan ibadah umrah, Syaikh Raid Shalah ditahan polisi zionis. Ketua Gerakan Islam di Palestina '48 itu ditahan setelah ia dan istrinya menentang perlakuan buruk Israel yang memaksa istri Shalah lepas baju saat interogasi di jembatan Husain Lanbi, sebuah titik perlintasan ke Yordania.
Dalam pernyataan persnya setelah dibebaskan atas jaminan seseorang, Raid Shalah menyatakan kecamannya terhadap tindakan polisi zionis tersebut.
"Ini pertama kali Israel berusaha memeriksa istri saya. Polisi Israel menginginkan secara jelas dari pernyataan mereka agar istri saya melepas pakaiannya. Sudah pasti permintaan ini ditolak mentah-mentah. Kami katakan, 'saya dan istri saya tidak akan mengizinkan hal itu dan kami akan membela hak kami dan kehormatan kami sampai akhir'", kata Shalah dalam pernyataannya, Senin (18/4).
Pada hari yang sama Shalah mengadukan 3 hal atas tindakan Israel di perlintasan. Pertama, terhadap aparat intelijen yang mengancamnya. Kedua, aparat intelijen Israel yang mengeluarkan kata-kata kotor mencela dirinya. Ketiga, aparat pemeriksa yang berusaha melecehkan harga diri istrinya. Shalah menegaskan akan memperjuangkan haknya ini di mahkamah pengadilan hingga akhir, meski ke pengadilan internasional.
Penahanan singkat Shalah ini bukanlah yang pertama. Ia pernah ditahan karena ikut ambil bagian dalam armada kebebasan Mavi Marmara, Mei 2010. Shalah beruntung saat itu masih hidup, karena menurut penuturannya, militer Israel mengincar untuk membunuhnya.
Shalah pernah dijatuhi hukuman lima bulan penjara Israel pada tahun 2010, atas tuduhan menghalangi seorang tentara Israel.
Ia juga ditahan di Yerusalem pada Februari, karena menunjukkan dukungan untuk warga Palestina yang diusir dari rumah mereka oleh kelompok pemukim yahudi agresif ketika ia berkunjung ke tenda para demonstran di bagian timur kota.[AN/bsb]