Kultuit: #Musim Hujan

Senin, 14 November 2011

Hampir diseluruh penjuru Nusantara sekarang ini sedang menikmati musim hujan secara serempak, bagaimana kita selaku umat muslim menyikapinya? Demikian kami haturkan kultuit mengenai #MusimHujan 
selamat menyimak:

Alhamdulillah, kita bersyukur telah memasuki musim hujan, yang bukan hanya menambah suasana khusyuk syahdu, tapi juga bertebar peluang pahala. Pembahasan unik menarik dan jarang dikupas, yaitu Fiqih dan Adab seorang muslim di musim hujan, ternyata riwayatnya banyak terserak. Selain bersyukur karena musim hujan adalah anugerah serta tanda-tanda kekuasaan Allah SWT (QS Fushilat 39), juga menjadi sarana muhasabah.
Ibunda Aisyah terheran ketika mendung datang, Rasulullah terlihat gelisah. Bukankah banyak orang bergembira dengan turunnya hujan?. Kecintaan Rasul kepada kaumnya, beliau khawatir stiap ada mendung datang krn tak ada yang menjamin apakah itu rahmat atau azab ?. Maka dengan kegelisahan Rasulullah tsb, sangat layak bagi kita bermuhasabah di musim hujan, mengingat umat-umat yang membangkang diazab dengan hujan .

Pahala Tergantung Tingkat Kesulitan
musim hujan jadi momentum yang tepat mengoptimalkan pahala, bukankah "al-ajru ala qodril masyaqqoh?", pahala tergantung tingkat kesulitan. Rasulullah mengajarkan sahabat, amalan penggugur dosa & menaikkan derajat, salah satunya : menyempurnakan wudhu saat dingin.
Inilah rahasia pahala berlimpah di musim hujan, karena kondisi lebih berat, dan sisi yang lain karena suasana hati lebih syahdu & khusyuk. Para sahabat bergembira saat menyambut musim dingin, mereka berbagi motivasi untuk mengoptimalkan ibadah didalamnya.
Umar bin Khottob berkata memotivasi kita: " Musim dingin adalah bonus bagi mereka yang suka beribadah". Ibnu Mas'ud: "Selamat datang musim dingin, turun keberkahan, malam-malam panjang untuk qiyamul lail, siang pendek untuk berpuasa". Bahkan mereka terkadang menangis, saat terlewat untuk tahajud di malam hari dan berpuasa di siang hari musim dingin.

Adab dan Anjuran Ketika Hujan
Ada sekian adab dan anjuran yang bisa kita coba optimalkan di musim hujan, mari melihat cara Rasulullah menyambut hujan turun ke bumi
Yang pertama: memperbanyak doa di musim hujan, karena selain termasuk waktu mustajab, juga karena suasana hati jauh lebih khusyuk bukan? Memperbanyak doa umum saat musim hujan, namun ada juga doa-doa khusus ketika hujan, yang ini jarang diajarkan di TPA dan madrasah kita :-) dipanasin, Dari mulai doa saat angin berhembus, doa ketika melihat awan mendung, ketika benar-benar turun hujan, juga ketika melihat petir
·              Doa saat angin berhembus :
(اللهم إني أسألك خيرها وخير ما أرسلت به، وأعوذ بك من شرها وشر ما أرسلت به ), memohon perlindungan
Rasul bersabda: "Carilah do’a mustajab pada 3 (tiga) kondisi : saat berjihad, jelang shalat, dan saat hujan turun.” (HR Baihaqi’)
·              Doa saat melihat awan mendung berarak
( اللهم إني أعوذ بك من شرها ),
“ya Allah aku berlindung kepadaMu dari keburukannya
·              Dan ketika hujan itu benar-benar turun, maka lanjutkan dengan doa
(اللهم صيباً نافعاً )
jadikan hujan yang bermanfaat dan rahmat
·              Ketika petir menggelegar, saatnya berdoa
(سُبْحَانَ الَّذِي سَبَّحَتْ لَهُ)
Maha Suci yang Malaikat bertasbih untuk-Nya

Yang unik, ada juga doa dalam riwayat shohih Bukhori untuk anti banjir & mengalihkan hujan, cocok buat pawang hujan syariah
·              Doa anti banjir saat hujan turun lebat :
“Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami.”
“Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.”

Yang kedua: selain memperbanyak doa di musim hujan, ternyata Rasulullah pun bermain hujan-hujan dalam rangka mencari keberkahan lho, simak haditsnya
Riwayat muslim dikisahkan oleh Anas, saat mereka kehujanan Rasulullah menyingkap bajunya agar tersentuh air hujan. Mengapa? Rasulullah ingin mencari keberkahan dengan tersentuh langsung air hujan, beliau beralasan: “Karena dia baru saja Allah ciptakan.”
Hadits tersebut mungkin bisa untuk alasan main hujan2, tapi lebih pas agar kita lebih bersyukur saat terpaksa kehujanan :D
Dalam riwayat lain beliau mengajak sahabat untuk berwudhu dari air hujan. Ayo mumpung masih musim hujan, segera praktekan tanpa ragu !

Rukhsoh
Syariat memberikan rukhsoh di musim hujan, diantaranya kebolehan menjamak sholat saat hujan turun lebat, khusus mereka yang di masjid. Juga keringanan tidak berjamaah di masjid, bahkan lafadz adzan " hayya ala sholah" pun diganti dengan "Shollu fi buyutikum". Ketika suasana musim hujan romantis dan tiba-tiba Anda harus mandi wajib di pagi hari, saat teramat dingin sekali bolehlah diganti tayammum.
Sekian tweet tentang musim hujan, mari optimalkan pahala di dalamnya dengan hati yang khusyuk syahdu, tetap semangat dan salam optimis!

Oleh Ust. Hatta Syamsudin 
[Penulis Buku Muhammad SAW The Inspiring Romance, Trainer Keluarga Romantis dan Motivasi Islami. Berminat juga pada kajian Ekonomi Syariah]


Share this Article on :
 

© Copyright DPC PKS Sumbersuko Lumajang 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.