Mengapa Sulit Khusyu' dalam sholat? (2)

Sabtu, 17 Desember 2011

Lanjutan tulisan tentang mengapa sulit khusyu' dalam sholat yang disampaikan oleh KH. Muhammad Arifin Ilham beberapa waktu yang lalu:
Bagian ke delapan, Mengapa sulit khusyu' dalam sholat? Karena sholatnya disertai "al mungkar", berbuat zholim, menganiaya, menipu, menggunjing, memfitnah, merendahkan orang lain, menghina, memukul apalagi sampai membunuh orang lain. Ini pun menjadi HIJAB BESAR, karena ALLAH hanya menerima ibadah yang membuat hamba itu MENGHINAKAN DIRI dihadapanNYA dan yang MEMBUAT dirinya BERAHKLAK MULIA kepada MAHLUKNYA. Cukup sholat itu akan dianggap dusta kalau tidak memperhatikan yatim piatu dan faqir miskin (QS 107:1-3). "Cuek, masa bodoh, pelit, emangnya gue pikiran" dsb sudah cukup dianggap pendusta sholat, pendusta agama apalagi sampai berbuat aniaya, dan ini semua bukan akhlak hamba ALLAH yang sholat, orang sholat itu belas kasih, santun, pemaaf, murah senyum, dermawan dan rendah hati.
Bagian kesembilan, Mengapa sulit khusyu' dalam sholat? Karena "Ath thobiah assayyiah" masih punya sifat tabiat buruk seperti sombong, diam-diam merendahkan orang lain, dengki, dendam, pemarah, buruk sangka, riya, sum'ah, ujub bangga diri dsb. Sehingga sholatnya tidak membawa pengaruh apa apa bahkan bisa jadi sholatnya menjadi fitnah karena ia melakukan bukan karena ALLAH, tetapi "Yurounnaas" riya, karena ingin pujian dan perhatian manusia (QS 107:6) atau diam diam saat sholat karena diangkat sebagai imam atau pandai ilmu atau bacaannya sgt bagus atau karena rajinnya sholat ia bangga diri, dalam hatinya, "tidak ada orang lebih pantas menjadi imam selain aku", "tidak ada orang sealim aku di musholla ini", "tidak ada suara sebagus bacaanku" dst. Inilah yang disebut ujub, "innama yataqobbALLAH minal mutawadhiin" ALLAH hanya menerima hamba yang benar2 lurus niatnya disertai penuh kerendahan diri dihadapanNYA, SUBHANALLAH.
Sumber: KH. Arifin Ilham
Bagian kesepuluh, Mengapa sulit khusyu' dalam sholat? Karena "goirul isti'daadi" tidak mempersiapkan diri secara maksimal menghadap ALLAH, seperti pakaian kurang bersih, kurang rapi padahal ada pakaian bersih dan rapi, mukena yang bau apek atau badan yang masih kotor padahal masih bisa membersihkan, atau tempat ibadah kurang bersih, atau dengan sengaja mengulur ulur waktu sholat, Imam Ghazali berkata, "Siapa dengan sengaja mengulur waktu sholat tanpa alasan yang dibenarkan Syar'i maka sungguh setengah kekhusyuan telah hilang dari sholatnya", berarti orang yang memperhatikan sholat diawal waktu itu sungguh telah meraih setengah kekhusyuan. Kemudian membiarkan diri tidak faham sholat dengan tidak mau meningkatkannya untuk belajar, akhirnya sholat hanya sekedar-sekedar maka hasilnyapun sekedar-sekedar, tidak heran sholatnya tidak berpengaruh dalam kesehariannya. Sahabatku, tentu beda hasilnya mrk yang sungguh-sungguh belajar dan mempersiapkan diri untuk sholat dengan yang sekedar-sekedar, or malas sholat, sahabatku.

 




 

 

Share this Article on :
 

© Copyright DPC PKS Sumbersuko Lumajang 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.