
Politik sejatinya adalah proses kompetisi untuk menghasilkan kemashlahatan bagi rakyat/masyarakat. Tanpa politik, bagaimana negara sebagai sebuah lembaga dijalankan?
Banyak yang menghujat politik. Padahal, siapa pun yang berpendapat atau mengkritisi suatu urusan publik, sebenarnya ia telah melakukan tindakan politik. Politik tidak kotor jika dikembalikan pada hakikatnya. Yang mengotori adalah pelakunya, jika ia berpolitik dengan niat & tujuan yang keliru.
Kompetisi adalah iklim dari politik. Karena itu, pro-kontra juga lumrah di dalamnya. Yang penting dinamika pengekspresiannya dimenej dan sehat. Agar politik menjadi positif dan produktif. Diperlukan orang-orang yang shalih terlibat di dalamnya.
Bahwa politik di negara kita (saat ini) cenderung kotor, itu adalah realita yang harus kita akui dan hadapi. Tapi ingat! Yang bikin kotor adalah pelakunya. Justru itulah kita butuh politisi-politisi yg shalih! Alangkah berharapnya saya, para shalih(in/at) turut membenahi politik negeri ini. Meski juga bukan berarti semua orang shalih harus jadi politisi yang terjun berjibaku dalam arena politik praktis :)
Tapi janganlah sekadar menghujat politik itu kotor dan lalu menghindarinya. Amar ma'ruf nahi mungkar juga harus mencakup dalam politik. Karena banyak urusan/kemashlahatan publik yang terkait dengan proses politik. diantaranya:
- Produk hukum dihasilkan dari legislatif.
- Berjalannya pemerintahan di eksekutif.
- Penegakan hukum oleh yudikatif.
Itu semua Politik .