Wajar suka cita mewarnai pengumuman tersebut karena selama 3 tahun ini mereka belajar giat dan ditentukan oleh Ujian Nasional yang hanya 3 hari. Perasaan was-was akan hasil yang tidak sesuai yang diharapkan juga membuat lega ketika hasil yang tidak sesuai dengan yang ditakutkan selama ini.
Tetapi ada yang membuat bangga selain dari hasil lulus 100% tersebut, yaitu salah seorang siswa SMA Negeri 2 Lumajang yang bernama Muhammad Basofi mendapatkan anugerah sebagai siswa dengan Nilai Akhir (NA) terbaik se-Kabupaten Lumajang. NA adalah nilai konversi Nilai Sekolah (NS) dengan Nilai Ujian Nasional (UN). NA menjadi acuan kelulusan murid tahun ini.
Putra pasangan Usman dan Liyut Kustiani ini menuturkan kisahnya berhasil memperoleh NA terbaik se-Kabupaten Lumajang, "Dengan kerja keras dan do'a", waktu bermain sudah tidak ada lagi bagi dia, setiap hari dia istirahat dari jam sembilan malam dan bangun sekitar 02.30 kemudian sholat tahajjud dan diteruskan dengan belajar kebiasaan sholat tahajjud ini dia rutinkan semenjak kelas 2 SMA.
Mendapatkan nilai terbaik tidak mengherankan bagi kepala SMAN 2 Lumajang Bpk. Drs. Suroso, M.Pd ini karena selama ini Basofi diseknal sebagai murid yang disiplin, dan prestasinya tidan pernah jauh dari sepuluh besar sejak kelas satu SMA.
Cita-cita yang hendak dikejar oleh Muhammad Basofi ini adalah menjadi dokter, "Karena Dokter banyak menolong orang" untuk itulah dia akan melanjutkan sekolahnya ke Universitas Diponegoro Semarang. Semoga kebiasaan bangun malam ini akan terus terjaga sampai akhir hidupnya.