Masak Kalah Sama Kambing

Sabtu, 06 Agustus 2011

Penikmat televisi tentunya sudah tak asing lagi dengan iklan salah satu merek rokok ini, sebenarnya saya tidak sampai hati mengambil contoh dari iklan rokok, tapi ndak papa wis, yang penting isi dari iklan itu dan tidak mencoba-coba untuk merokok, soalnya kata pemerintah berbahaya pada kesehatan.


Gini nih cerita iklannya, ada seekor kambing yang "ngintip" rumput diluar pagarnya dan kelihatan di tetangga sebelah rumputnya lebih hijau "menggiurkan", trus deh dia memprofokasi temen-temennya untuk mengikutinya tetapi ada satu yang tidak mengikutinya. Dan beranggapan bahwa rumputnya lebih hijau dari manapun. Akhirnya kambing "pengintip" tadi menyeberang ke tentangga berharap menikmati rumput yang kelihatan hijau tadi bersama teman-temannya yang mau, eh ternyata setelah dinikmati ternyata rumput palsu dari plastik, dan yang bikin dia dan temen-temennya menyesal seumur hidup karena disitu ada singa yang siap menyantapnya sebagai menu sarapan paginya.

Aku jagi berkaca dari iklan tersebut kayaknya kita pernah atau sering melakukan hal tersebut, seperti contoh yang pernah aku alami, ada temen yang berkerja di bidang sales  dan sudah mapan, tapi dia lihat aku yang kerjaannya cuman diam di suatu tempat, pikirnya "enak kaliya duduk manis dapat duit, dari pada aku keliling kesana kemari baru dapat duit". Atas dasar itulah dia melepaskan kerjaannya untuk membuka toko, saya kurang tahu prosesnya tapi ternyata dia mengeluh karena badan jadi pegel-pegel akibat nunggu pelanggan, akhirnya dia kembali kehabitat yang lama, sedangkan tokonya sebagai sambilan.


Saya jadi teringat nasyidnya arqam yang liriknya berbunyi "apa yang ada jarang disyukuri apa yang tiada sering dirisaukan, nikmat yang dikecap barulah terasa bila hilang, apa yang diburu timbul rasa jemu bila sudah didalam genggaman." Begitulah kira-kira liriknya dan sangat pas menggambarkan ketidaksyukuran kita akan apa yang sudah diterima selama ini, nafsu manusia menginginkan lebih.


Momentum ramadhan kali ini sangat tepat untuk melatih rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan kepada kita, dengan puasa kita lebih mensyukuri apa yang kita punya, kita di sini masih bisa makan, sedangkan muslim dipojok dunia lain sangat kelaparan menyambut ramadhan tahun ini, seperti di Somalia yang tak jelas bisa sahur atau berbuka link.


Kita masih bisa merencanakan buka apa nanti sore, atau sahur dimana besok malam, sedangkan saudara-saudara kita yang lain?


Saatnya kita mensyukuri apa yang kita dapat sekarang dan belum tentu yang kita inginkan akan lebih baik untuk kita. Masak kalah sama "kambing" diiklan tersebut..


Selamat berpuasa... Sahabat...
Share this Article on :
 

© Copyright DPC PKS Sumbersuko Lumajang 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.