Setelah
tertidur sejenak sejak 2003, Gunung Gamalama di Halmahera, Maluku Utara
(Malut) akhirnya meletus pada Ahad, 4 Desember 2011 lalu. Kota
Ternate, kota terbesar di provinsi Malut tertutup abu tebal. Akibat ulah
Gamalama itu, ribuan orang terpaksa mengungsi ke tenda-tenda darurat.
Sementara itu ratusan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Malut langsung bergerak membantu para korban dan memberikan bantuan logistik.Kordinator POSKO Bantuan PKS Malut, Basrin Kanaha mengatakan, kader-kader PKS di wilayahnya telah bersiaga ketika Gunung Gamalama sudah menunjukkan gejala akan meletus beberapa hari sebelumnya.
"Kami langsung bergerak dengan kemampuan yang kami miliki untuk membantu masyarakat. Apalagi ini kan kejadiannya dini hari," ujar Basrin di lokasi pengungsian, Ternate, Kamis (8/12/2011).
Basrin mengatakan, Gunung Gamalama masih dalam status siaga sampai hari ini dan masih mengeluarkan abu namun intensitasnya semakin menurun dibanding kemarin.
Kondisi dalam kota Ternate, sambungnya, masih ditutupi debu vulkanik walaupun tidak setebal hari sebelumnya. Bahkan bandara Babullah masih di tutup sampai hari Jumat, 9 Desember 2011.
Basrin juga mengatakan, sejumlah daerah juga diterjang lahar dingin pasca letusan. Daerah yang parah akibat diterjang lahar dingin antara lain, Kel. Tubo, Akehuda, Togafo, Dufa-dufa dan Loto.
Lahar dingin juga menyebabkan puluhan rumah warga rusak parah, jalan raya terendam sehingga menyebabkan putus transportasi dan merusak saluran air bersih.
"Tapi hari ini, jalan utama di kelurahan Togafo yang dilalui lahar dingin sudah dibersihkan menggunakan alat berat dan sudah bisa dilalui kendaraan. Beberapa rumah warga rumah warga yang terkena lahar dingin juga sudah mulai dibersihkan," jelasnya.
Basrin mengatakan, sampai hari ini belum ada korban jiwa. Sementara pengungsi mencapai 1.500 lebih.
Basrin juga menjelaskan, Tim Posko Bantuan PKS Maluku Utara bergerak memberikan bantuan di beberapa titik parah akibat bencana, seperti di kelurahan Tubo sebanyak dua posko pengungsi, Togafo 1 posko pengungsi.
Saat ini para pengungsi sangat memerlukan masker, selimut, air mineral, makanan, dan obat-obatan.
Sementara itu ratusan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Malut langsung bergerak membantu para korban dan memberikan bantuan logistik.Kordinator POSKO Bantuan PKS Malut, Basrin Kanaha mengatakan, kader-kader PKS di wilayahnya telah bersiaga ketika Gunung Gamalama sudah menunjukkan gejala akan meletus beberapa hari sebelumnya.
"Kami langsung bergerak dengan kemampuan yang kami miliki untuk membantu masyarakat. Apalagi ini kan kejadiannya dini hari," ujar Basrin di lokasi pengungsian, Ternate, Kamis (8/12/2011).
Basrin mengatakan, Gunung Gamalama masih dalam status siaga sampai hari ini dan masih mengeluarkan abu namun intensitasnya semakin menurun dibanding kemarin.
Kondisi dalam kota Ternate, sambungnya, masih ditutupi debu vulkanik walaupun tidak setebal hari sebelumnya. Bahkan bandara Babullah masih di tutup sampai hari Jumat, 9 Desember 2011.
Basrin juga mengatakan, sejumlah daerah juga diterjang lahar dingin pasca letusan. Daerah yang parah akibat diterjang lahar dingin antara lain, Kel. Tubo, Akehuda, Togafo, Dufa-dufa dan Loto.
Lahar dingin juga menyebabkan puluhan rumah warga rusak parah, jalan raya terendam sehingga menyebabkan putus transportasi dan merusak saluran air bersih.
"Tapi hari ini, jalan utama di kelurahan Togafo yang dilalui lahar dingin sudah dibersihkan menggunakan alat berat dan sudah bisa dilalui kendaraan. Beberapa rumah warga rumah warga yang terkena lahar dingin juga sudah mulai dibersihkan," jelasnya.
Basrin mengatakan, sampai hari ini belum ada korban jiwa. Sementara pengungsi mencapai 1.500 lebih.
Basrin juga menjelaskan, Tim Posko Bantuan PKS Maluku Utara bergerak memberikan bantuan di beberapa titik parah akibat bencana, seperti di kelurahan Tubo sebanyak dua posko pengungsi, Togafo 1 posko pengungsi.
Saat ini para pengungsi sangat memerlukan masker, selimut, air mineral, makanan, dan obat-obatan.