Mengapa Sulit Khusyu' dalam sholat? (1)

Senin, 12 Desember 2011

"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sholatnya," (QS Al-Mu’minun 23 : 1-2).
Kami yakin semua orang ingin beruntung, sesuai dengan ayat diatas syarat menjadi orang beruntung yaitu harus khusyu’ dalam sholatnya
Sudahkah kita khusyu’ dalam sholat kita? Atau mungkin kita sulit untuk melakukannya?
Berikut ini kami sampaikan hal-hal yang membuat kita sulit khusyu’ dalam sholat kita, semoga bermanfaat :)
 
Bagian pertama, Mengapa Sulit Khusyu' dalam sholat?, Karena, Memang belum mengenal ALLAH kecuali sebatas Tuhan, belum mengenal Sifat, Af'al dan AsmaNYA, Dia yang menciptakan manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, aku, tubuhku, mataku, telingaku, jantungku, istriku, anak-anakku, semua yang kulihat, semua yang kudengar, semua yang bergerak, semua yang berada dilangit dan dibumi, semua dihidupkanNYA “Al Muhyi" dan semua akan dim...atikanNYA "Al Mumiitu", semua tunduk dalam kehendak "Al Muriidu" dan kekuasaanNYA "Al Qodiiru", DIAlah yang mengatur semuanya "Ar Robbu", DIAlah yang mengusai sekaligus memiliki semuanya "Al Maaliku" (QS3:26-27). Dia Maha Menatap "Al Bashiiru" tahu persis hati, pikiran dan lintasan pikiran kita dan DIA Maha Mendengar "As Samiiu'" mendengar gesekan daun, langkah semut dan rintihan hati hambaNYA, Lantas sadarkah kita bahwa DIA YANG SEGALA GALANYA yang kita hadapi dalam sholat selama ini?, Bisakah hati dan pikiran kita lari saat sholat sementara DIA MENATAP hati pikiran kita? Kalau begitu kok bisa ma'siyat sementara DIA TERUS MENERUS MEMPERHATIKAN kita?
Bagian kedua, Mengapa sulit khusyu' dalam sholat? Karena belum faham bacaan, makna, hikmah, keutamaan, syarat dan rukun sholat, maka jadilah "sukaaro" sholat mabuk alias sholat tanpa rasa, tanpa pemahaman, tanpa penghayatan, tanpa keyaqinan, kosong, hampa, seakan robot jasad tanpa ruh, "alkusaala" malah terasa beban, buru buru pengen cepat selesanya, kebiasaannya menunda nunda waktunya, gerak sholat...nya cepat seperti ayam matok. surah dan bacaan sholatpun komat-kamit. Sahabatku, simaklah Kalam ALLAH ini, "...JANGANLAH KALIAN MENEGAKKAN SHOLAT, SEDANGKAN KALIAN DALAM KEADAAN MABUK, SAMPAI KALIAN BENAR BENAR FAHAM APA APA YANG KALIAN BACA DALAM SHOLAT KALIAN" (QS4:43). Lihat orang mabuk berkata berbuat tetapi tidak sadar apa yang dikatakan dan apa yang diperbuat, lihat orang sholat berdiri, bertakbir, baca ayat, ruku', sujud, tahiyyat dan salam, tetapi tidak sadar bahwa ia sedang berdiri, ruku' sujud menghadap PENCINTA LANGIT dan BUMI...tidak sadar bahwa ia sedang berdialog dengan PENCIPTA DIRINYA, YANG MAHA MENENTUKAN SEGALA GALANYA!
Bagian ketiga, Mengapa sulit khusyu' dalam sholat? Karena tidak sadar bahwa sholat itu adalah "Almuhadatsah bainal makhluqi wa Khooliqi" dialog hamba kepada Kholiqnya, "Apabila salah seorang dari kalian sholat, sebenarnya ia sedang berkomukasi dengan ALLAH" (HR Bukhori Muslim). Coba perhatikan dari adzan, panggilan waktu menghadapNYA, yang dipanggilpun yang berSYAHADAT, "Asyhaaduallaa ilaaha illallah wa ashhadu a.nna Muhammadar Rasulullah", yang tidak beriman tidak dipanggil, karena itulah Rasulullah mengingatkan, "Yang membedakan kita dengan org kafir adalah sholat, maka siapa dengan SENGAJA MENINGGALKAN SHOLAT maka sungguh ia sudah BERPERANGAI seperti orang kafir". Menutup aurat karena memang menghadapNYA, menghadap qiblat karena memang fokus jasad ruh, hati pikiran kepadaNYA, apalagi berjamaah jadi rapi shof, dan seluruh duniapun satu arah qiblat, lalu bersuci karena memang menghadap MAHA SUCI, lalu berdiri tegap, takbir, membaca iftitah "inn wajjahtu wajhiyalilldzi fathoros samaawati wal ardho" hamba datang menghadapMU duhai PENCIPTA LANGIT dan bumi, tunduk patuh taat padaMU, inilah diantara komunikasi sholat yang belum difahami, lantas bagaimana khusyu' tanpa kesadaran ini?
Bagian keempat, Mengapa sulit khusyu' dalam sholat? Karena sedikit kita yang faham bahwa dalam sholat Ta'kala membaca Alfatihah terjadi dialog hamba dengan RABBnya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, "Barang siapa membaca surat al-Fatihah, setiap ayat yang dibaca itu langsung dijawab oleh ALLAH", lalu Rasulullah menyampaikan ketika seorang hamba berkata, ''Segala puji bagi ALLAH, TUHAN seru sekalian alam".... ALLAH menjawab, "Hamba-KU telah memuji-KU". Seorang hamba berkata, ''Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang". ALLAH menjawab, "Hamba-KU memuji-KU". Seorang hamba berkata, ''RAJA di Hari Pengadilan". ALLAH menjawab, "Hamba-KU mengagungkan Diri-KU. Hamba-KU berserah diri kepada-KU". Seorang hamba berkata, ''Hanya ENGKAUlah yang kami sembah, dan hanya kepada-MU kami memohon pertolongan". ALLAH menjawab, "Inilah pertengahan antara AKU dan hamba-KU, dan bagi hamba-KU apa yang dia minta AKU berikan". Seorang hamba berkata, ''Tunjukilah kami jalan yang lurus, jalan yang telah ENGKAU anugerahkan kepada mereka, bukan mereka yang kena murka dan bukan mereka yang sesat.'' ALLAH menjawab, "Ini milik hamba-KU, dan bagi hamba-KU apa yang dia minta AKU berikan". (Hadist Qudsi, HR Muslim). Karena itu sahabatku, mulailah bacanya pelan-pelan dengan kesadaran dan keyaqinan "THUMA'NINAH", sungguh ALLAH menjawab stp ayat yang kita baca..."nikmatnya, bahagianya aku menulis ini dari mesjid Agung Baitul Makmur Rejang Lebong Bengkulu sambil menunggu waktu isya. I love you sahabatku fillah.
Bagian kelima, Mengapa sulit khusyu' dalam sholat? Karena "hubbub dunya" sangat mencintai dunia, "the money is the first and the final of life, no money no happy" sehingga hati pikirannya selalu dipenuhi oleh segala sesuatu yang bersifat duniawi, duit, dolar, makan minum, keluarga, target-target bisnis, masalah-masalah, berkhayal dan sebagainya, dan itulah yang di ingat ingat dalam sholat, sampai apa yang disebut oleh Rasulullah, "hat...ta yansa kam rok atan laka" sampai ia lupa sudah BERAPA RAKAAT IA SUDAH SHOLAT", maka tidak heran saat sholat yang semestinya hati pikirannya fokus dalam sholat malah ingat dunia. Sahabatku, simaklah Kalam ALLAH surah Al Maa'uun ayat 4 dan 5, "CELAKALAH orang2 yang mengerjakan sholat yang HATI PIKIRANNYA LALAI kepada ALLAH". Lalai hatinya karena dunia "ball tu'tsiruunal hayaatad dunya" (QS 87:16). Karena itu sadarilah hidup kita tidak lama di dunia yang fana ini, sholatlah seakan sholat terakhir hidup, simaklah sabda Rasulullah, "Bila engkau melakukan sholat maka sholatlah kamu, seperti orang yang akan meninggalkan alam fana" (HR Ibnu Majah dan Imam Ahmad).
Bagian ke enam, Mengapa sulit khusyu' dalam sholat? Karena makan minum yang haram, baik secara zat "lizaatihi" seperti, anjing, babi, alkohol, narkoba dan sebagainya, atau cara mencarinya dengan cara haram, "linailihi", walaupun halal zatnya seperti makan tempe tahu halal tetapi karena cara mencarinya dengan berdusta, menipu, sumpah palsu, terima sogokan, korupsi dan sebagainya, maka tetap haram, seakan ia makan tempe tahu tetapi sebenarnya ia makan anjing dan babi, itulah yang disebut "rijsun min amalisy syaithon". Najis karena amalnya, atau "roddudzdzakaat" karena menolak zakat, maka hartanya bercampur dengan hak faqir miskin, kotorlah hartanya. Semuanya menjadi hijab hati dan hijab hubungan kepada ALLAH, walhasil sholatnyapun tidak diterima, ALLAH "SUBBUUHUN" MAHA SUCI hanya menerima yang suci. Ingat komentar Rasul pada orang yang menangis ta'kala berdoa, "hampir saja aku mengira doanya diijabah ALLAH, namun Jibril memberitahuku bahwa orang itu suka menipu, lantas bagaimana ALLAH menjawab si penipu, pakaian dan makanannya dari hasil menzholimi orang lain?" SADARILAH saat sholat kita BERHADAPAN ZAT YANG MAHA SUCI!
Sumber: KH. Arifin Ilham
Bagian ketujuh, Mengapa sulit khusyu' dalam sholat? Karena sholatnya masih disertai "Al fahsyau" berbuat ma'siyat seperti berdusta, mabuk, buka aurat, berjudi, berzina, dari zina mata melihat yang porno, tangan meraba, pikiran berkhayal sampai zina kemaluan, "adzdzunuubu kaafilatul quluubi" dosa-dosa ma'siyat itu menjadi "cover" penutup hati, Alwaqi, guru imam Syafii' berkata, "nurullahi la yuhda lil a'shi", sungguh cahaya NUR HIDAYAH ALLAH tidak akan masuk pada hati yang tertutup gelap karena ma'siyat. Inilah kebanyakan yang terjadi pada "tukang sholat" bukan "Penegak Sholat", STMJ (Sholat Rajin Ma'siyat Tekun), ritual rutinitas tanpa disertai amal yang berkwalitas, hasilnya lagi lagi kosong, tidak ada "Atsar" pengaruh, ini sekaligus menjadi jawaban mengapa ada orang sholat tetapi sulit khusyu'... ya bagaimana khusyu' ma'siyat terus sich!. Imam Ghazali berkata, "Sungguh, sekali dusta sudah cukup membuat sholatnya terhijab kepada RABBnya".
BERSAMBUNG
 


Share this Article on :
 

© Copyright DPC PKS Sumbersuko Lumajang 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.