Tafsir Ar Rum : 20

Kamis, 02 Februari 2012

Assalamualaikum. Wr. Wb.
Mari kita jadikan hari ini sebagai hari yang penuh dengan manfaat agar keberkahan terlimpah kepada kita semua.
Kali ini saya akan kultwit tafsir Q.S.Ar-Rum:20 yang saya sampaikan pada pengajian dosen di MB IPB tadi pagi.

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu menjadi manusia yang berkembang biak."

Ayat  ini diawali dengan "Wa min ayaatihi" yang berarti perlu untuk diperhatikan dengan seksama. Hal ini bertujuan untuk menguatkan ketauhidan dan keimanan kepada Allah swt. Karena  ini terkait dengan fenomena alam, yaitu tentang proses penciptaan manusia, yang terdiri dari 4 tipologi:
Tipologi pertama, yaitu manusia pertama (Nabi Adam) diciptakan dari tanah (saripati tanah), yang juga terdapat dalam Q.S. 23:12: "Dan sesungguhnya Kami tlh mciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah." (Q.S. 23: 12). Hal ini menunjukkan bahwa manusia tidak mungkin dapat hidup sempurna, kecuali di muka bumi (atas tanah).
Tipologi kedua, yaitu penciptaan Siti Hawa (manusia kedua) berasal dari bagian tubuh (tulang rusuk) Nabi Adam. Dengan adanya Nabi Adam dan Siti Hawa, manusia kemudian bereproduksi dan berkembang biak sehingga manusia bertambah jumlahnya."Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Allah menciptakan istrinya. Dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakan laki-laki dan perempuan yang banyak, Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain dan peliharalah hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (Q.S Annisa 4: 1). Dari Q.S. Annisa: 1 tersebut, diketahui bahwa salah satu tujuan pernikahan adalah untuk meningkatkan silaturahmi. Karena dengan pernikahan, kita akan semakin banyak memiliki keluarga. Maka silaturahim tersebut harus dijaga dengan baik.
Pada Q.S. Annisa: 1 ini pun, kata 'takwa' diulang hingga 2x menggambarkan betapa pentingnya keluarga dan menjaga silaturahim. Selain itu dalam Hadist dikatakan, "Nasihatilah para wanita karena wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, Dan yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah pangkalnya, jika kamu mencoba untuk meluruskannya maka dia akan patah. Namun bila kamu biarkan maka dia akan tetap bengkok. Untuk itu nasehatilah para wanita." (HR Bukhari)
Kata 'bengkok' ini merupakan kiasan yang berimplikasi bahwa jika wanita dinasihati harus dengan cara yang lemah lembut. Pada intinya antara wanita (istri) dan laki-laki (suami) saling membutuhkan dan saling menutupi. "..Mereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka." (2: 187). Maka antara suami dan istri sudah semestinya saling menjaga dan saling menutupi aib masing-masing. Bahkan dalam hadist dikatakan bahwa mulia atau tidaknya seorang laki-laki ditentukan oleh bagianaimana dia memperlakukan istri dan anak-anaknya. "Tidaklah memuliakan seorang istri, kecuali suami yang mulia. Dan tidaklah menghinakan seorang istri kec suami yang hina." Pun dalam hadist lain dikatakan, "Seburuk-buruknya istri di akhirat adalah mereka yang bersenang-senang dengan suami mereka di dunia. Dan pada saat yang bersamaan dia menjelek-jelekkan suaminya/ mengumbar keburukan suaminya." Karena itu suami yang mulia adalah mereka yang memuliakan istrinya, kemudian diimbangi dengan ketaan istri pada suami atas dasar takwa pada Allah. Karena itu, sangat memprihatinkan jika kita lihat di tv, saat ada suami-istri bercerai, kemudian mereka saling membuka aib. Naudzubillah.
Selain itu, kunci syurga bagi wanita ada 4:
1.      Shalat 5 waktu,
2.      Puasa d bln Ramadhan,
3.      Menjaga pergaulan,
4.      Taat pada suami.
Maka di sini terlihat bahwa keluarga menjadi pondasi yang paling dasar bagi pendidikan anak. Orang tua adalah guru pertama bagi para anak karena didikan mereka dapat menentukan bagaimana karakter anak ke depan.
Tipologi ketiga dari penciptaan manusia adalah proses penciptaan Nabi Isa as yang lahir dari rahim Siti Maryam, tanpa ayah. Hal ini dapat dilihat dalam Q.S. Ali Imran (3) ayat 45-47 dan ayat 59-60. Kejadian ini menunjukkan bahwa istilah mustahil mungkin ada bagi manusia, namun tidak ada bagi Allah. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya 'jadilah', lalu jadilah dia." (3: 47). Maka kita tidak boleh ragu-ragu akan kemahakuasaan Allah. Tiada yang tidak mungkin bagi-Nya.
Tipologi keempat dari proses penciptaan manusia adalah proses penciptaan keturunan nabi Adam. Berawal dari nutfah (air mani) menjadi 'alaqah (segumpal darah) menjadi mudghah (sgumpal daging) menjadi 'idhoma (tulang belulang) kemudian dibungkus daging kemudian dijadikan makhluk yang berbentuk lain. (Lihat Q.S. 23: 13-14). Dalam Q.S. 23: 13-14 juga disebutkan bahwa rahim ibu adalah tempat yang kokoh bagi janin. Setelah 120 hari, kemudian akan ditiupkan ruh bagi janin dan ditetapkan nasibnya (HR Bukhari dan Muslim). Maka kita (terutama orang tua) harus terus menerus mendoakan anak kita mulai dari dalam kandungan hingga mereka hidup di dunia. Kesemua hal tersebut yang telah dijelaskan sebelumnya, haruslah dapat meningkatkan keimanan kita kepada Allah. Karena fenomena atas semua kejadian semuanya didasarkan pada kemahakuasaan Allah. Maka iman kita kepada Allah harus terus dikuatkan.
Semoga kita semua dapat menjadi manusia yang semakin beriman dan bertakwa kepada Allah swt. Dan semoga keluarga dan keturunan kita dijadikan sebagai manusia yang sholeh/ah dan bermanfaat bagi kebaikan dunia akhirat. Amin.
Demikian kultwit yang cukup panjang ini tentang tafsir Q.S. Ar Rum : 20. Semoga bermanfaar bagi kita semua. Amin.
Oleh: Didin Hafidhuddin
https://twitter.com/#!/hafidhuddin
Share this Article on :
 

© Copyright DPC PKS Sumbersuko Lumajang 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.