Pagi
menjelang siang ini saya akan twit-kan tulisan saya yang berjudul #PewarisanNilai yang pernah
dimuat di Rubrik Hikmah Republika
Salah satu teladan para nabi dan Rasul Allah untuk diikuti
umatnya, adalah kesungguhan mereka dalam
Pewarisan Nilai pada generasi
berikutnya. mereka mewariskan nilai-nilai aqidah islamiyyah dan nilai-nilai
perjuangan kepada anak dan keturunannya. Hal ini sesuai dengan Firman Allah swt
dalam QS. Al-Baqarah ayat 132-133: “Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu
kepada anak2nya, demikian pula Ya`qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku!
Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati
kecuali dalam memeluk agama Islam. Adakah
kamu hadir ketika Ya`qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata
kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" mereka menjawab:
"Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan
Ishaq. (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya."
Kata-kata “Mâ Ta’budûna min ba’dî” (apa yang akan
kalian sembah setelah kematianku), bukan “Mâ Ta’kulûna min Ba’dî) (apa yang
akan kalian makan sesudahku) menggambarkan betapa ibadah dan pengabdian yang tulus
kepada Allah SWT, merupakan sumber utama kesuksesan dan keselamatan hidup.
Dengan ibadah yang benar, akan meluruskan motivasi,
sekaligus akan membangun etos kerja yang tinggi. Akan lahir pula kecintaan kepada
ilmu pengetahuan yang bersumber dari wahyu Allah SWT. Juga sekaligus akan lahir
kecintaan kepada sesama umat manusia. Dengan demikian akan lahir generasi
penerus yang memiliki karakter yang mulia, cinta pada Allah SWT dan Rasul-Nya. Juga generasi yang
cinta pada Islam, cinta ilmu, cinta
pada kerja keras dan cinta pada sesama
umat manusia.
Dan lebih khusus lagi, generasi yang cinta kepada sesama
orang-orang yang beriman. Inilah yang sering disebut “Generasi 5.54” yaitu
sebuah generasi yang digambarkan Allah dalam
QS. Al-Maidah [5] ayat 54. "Hai
orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya,
maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan
merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu'min,
yang bersikap tegas terhadap orang-orang
kafir yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang
yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kpda siapa yang
dikehendaki-Nya dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
(5:54)
QS.2: 132-133 juga menggambarkan betapa pentingnya
keluarga sebagai sebuah institusi pendidikan. Pun keluarga merupakan tempat
menaburkan benih-benih kebaikan. Dan hal ini pulalah yang harus tetap
dipertahankan oleh keluarga muslim saat ini. Hal tersebut penting jika kita menginginkan
generasi mendatang lebih baik dan lebih bermartabat.
Apabila peran keluarga dalam pewarisan nilai ini
melemah atau bahkan hilang maka yang akan terjadi adalah kerusakan dan
kehancuran, Karena keluarga adalah unit sosial terkecil yang merupakan basis dan
landasan utama dalam membangun umat dan bangsa.
Allah SWT berfirman dalam QS. At-Tahrim [66] ayat 6 “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai
Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Semoga kita semua bisa membangun keluarga yang kuat
dan dapat menanamkan nilai-nilai yang sesuai dengan ajaran Allah swt.
Demikian
kultwit #PewarisanNilai ini. Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam bi ash-Shawab