Kultwit: Pewarisan Nilai

Selasa, 17 April 2012

Pagi menjelang siang ini saya akan twit-kan tulisan saya yang berjudul #PewarisanNilai yang pernah dimuat di Rubrik Hikmah Republika
Salah satu teladan para nabi dan Rasul Allah untuk diikuti umatnya, adalah kesungguhan mereka dalam  Pewarisan Nilai pada  generasi berikutnya. mereka mewariskan nilai-nilai aqidah islamiyyah dan nilai-nilai perjuangan kepada anak dan keturunannya. Hal ini sesuai dengan Firman Allah swt dalam  QS. Al-Baqarah ayat 132-133: “Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak2nya, demikian pula Ya`qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam  memeluk agama Islam. Adakah kamu hadir ketika Ya`qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq. (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya."
Kata-kata “Mâ Ta’budûna min ba’dî” (apa yang akan kalian sembah setelah kematianku), bukan “Mâ Ta’kulûna min Ba’dî) (apa yang akan kalian makan sesudahku) menggambarkan betapa ibadah dan pengabdian yang tulus kepada Allah SWT, merupakan sumber utama kesuksesan dan keselamatan hidup.
Dengan ibadah yang benar, akan meluruskan motivasi, sekaligus akan membangun etos kerja yang tinggi. Akan lahir pula kecintaan kepada ilmu pengetahuan yang bersumber dari wahyu Allah SWT. Juga sekaligus akan lahir kecintaan kepada sesama umat manusia. Dengan demikian akan lahir generasi penerus yang memiliki karakter yang mulia, cinta pada  Allah SWT dan Rasul-Nya. Juga generasi yang cinta pada  Islam, cinta ilmu, cinta pada  kerja keras dan cinta pada sesama umat manusia.
Dan lebih khusus lagi, generasi yang cinta kepada sesama orang-orang yang beriman. Inilah yang sering disebut “Generasi 5.54” yaitu sebuah generasi yang digambarkan Allah dalam  QS. Al-Maidah [5] ayat 54. "Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu'min, yang bersikap tegas terhadap  orang-orang kafir yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kpda siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (5:54)
QS.2: 132-133 juga menggambarkan betapa pentingnya keluarga sebagai sebuah institusi pendidikan. Pun keluarga merupakan tempat menaburkan benih-benih kebaikan. Dan hal ini pulalah yang harus tetap dipertahankan oleh keluarga muslim saat ini. Hal tersebut penting jika kita menginginkan generasi mendatang lebih baik dan lebih bermartabat.
Apabila peran keluarga dalam pewarisan nilai ini melemah atau bahkan hilang maka yang akan terjadi adalah kerusakan dan kehancuran, Karena keluarga adalah unit sosial terkecil yang merupakan basis dan landasan utama dalam  membangun umat dan bangsa.
Allah SWT berfirman dalam  QS. At-Tahrim [66] ayat 6 “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah  terhadap  apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Semoga kita semua bisa membangun keluarga yang kuat dan dapat menanamkan nilai-nilai yang sesuai dengan ajaran Allah swt.
Demikian kultwit #PewarisanNilai ini. Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam bi ash-Shawab 

Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, MS.  

Guru Besar IPB dan Ketua Umum BAZNAS 



Share this Article on :
 

© Copyright DPC PKS Sumbersuko Lumajang 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.