Allohu Akbar Membahana di Tahrir Square

Senin, 25 Juni 2012

Tahrir Square
Untuk pertama kalinya, Mesir akan dipimpin presiden dari kalangan sipil setelah Komisi Pemilihan Mesir (KPM) memutuskan kandidat Ikhwanul Muslimin Mohammed Mursi, 60, sebagai presiden baru negeri itu.
Keputusan itu dibacakan Ketua KPM yang juga Ketua Mahkamah Konstitusi Mesir Farouq Sultan di gedung KPM, Kairo, kemarin. Mursi mengalahkan kandidat yang juga mantan perdana menteri di era Husni Mubarak, Ahmed Shafiq, 70, dengan perolehan suara 51,73% berbanding 48,37% dari 50,3 juta pemilih yang menggunakan hak pilih.
Seperti dikutip Aljazeera, Mursi memenangi pemilihan presiden (pilpres) dengan perolehan 13,23 juta dari sekitar 26 juta suara sah, sedangkan Shafiq hanya meraih 12,3 juta suara. Sultan menyatakan KPM menerima total 456 pengaduan dari kubu Mursi dan Shafiq. Di antara pelanggaran yang diadukan ialah tuduhan pemalsuan surat suara dan pencegahan pemilih kristen menuju tempat pemungutan suara.
Ribuan pendukung Ikhwanul Muslimin yang berkumpul di lapangan Tahrir, Kairo, sontak gegap gempita ketika Sultan menyatakan Mursi sebagai pemenang pilpres yang diselenggarakan 16-17 Juni lalu. Seruan Allahu akbar membahana di lapangan yang menjadi pusat gerakan menuntut Mubarak mundur dari kekuasaan Mesir tahun lalu. Beberapa pendukung Mursi menyatakan, “Ini ialah kemenangan 100% kita. Ini adalah 100% revolusi kita!”
Keributan yang meletus bila Shafiq yang terpilih pun tidak terjadi. Sebelum keputusan dibacakan, Menteri Keuangan Samir Radwan mengatakan presiden baru Mesir akan menghadapi masalah finansial yang sangat berat. Radwan mengungkapkan cadangan devisa Mesir saat ini hanya tinggal US$15 miliar, tingkat pengangguran mencapai 12%, dan 42% penduduk berada di bawah garis kemiskinan.
Dalam kampanye, Mursi yang pernah menjadi tahanan politik pada era Mubarak itu berjanji membangun pemerintah moderat dan transparan dengan dasar-dasar Islam, tetapi tetap menghormati perjanjian internasional.
Juru kampanye Mursi, Gehad el-Haddad, mengatakan Mursi memenuhi janji menjadi presiden bagi semua rakyat Mesir. “Ini bisa menjadi contoh bagi fenomena Arab Spring, kebangkitan demokrasi di Arab.”
Pakar politik Islam yang berbasis di London, Maha Azzam, melihat kemenangan Mursi sebagai dukungan terhadap Arab Spring dan memperkuat kemungkinan Mesir maju sebagai negara sipil.
Share this Article on :
 

© Copyright DPC PKS Sumbersuko Lumajang 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.