Penghambat kemajuan kedua adalah:
kegelisahan dan duka jiwa karena khawatir dan takut terhadap sesuatu yang akan
terjadi.
“Kita memang tidak dapat mengendalikan segala peristiwa apapun dalam hidup ini.Tetapi kita tetap bisa sepenuhnya mengendalikan keyakinan, pola pikir, sikap dan tindakan tindakan hidup pilihan kita”
Penyebab kegelisahan dan duka jiwa seperti
itu adalah: kekhawatiran dan ketakutan yang berlebihan terhadap sesuatu yang
belum terjadi sehingga membuntukan pikiran, perasaan, hati dan jiwa kita secara
keseluruhan untuk mengambil
inisiatif tindakan.
Ada beberapa penyebab munculnya
kekhawatiran seperti itu:
1. Tidak memiliki pengalaman masa lalu yang
bagus
2. Tidak
percaya pada kemampuan diri
3. Tidak
mengetahui besarnya tantangan dan kesulitan yang akan dihadapi
4. Menganggap
bahkan meyakini situasi yang dihadapi sudah tidak bisa diubah lagi
Secara personal saya mengalami keadaan ini
ketika awal pertama kali menginjakkan kaki di Surabaya tahun 1987 untuk kuliah
di Jurusan Pendidikan Matematika IKIP Negri Surabaya. Belum berpengalaman tinggal dikota besar
seperti Surabaya dan tidak punya kerabat keluarga di kota pahlawan ini membuat
saya benar benar kehilangan inisiatif harus melakukan apa agar bisa berhasil
hidup di kota ini
Saya merasakan dampaknya
1. Untuk
beberapa pekan saya kehilangan ketenangan dan kendali diri karena terlalu
dikacaukan oleh kekhawatiran dan ketakutan apakah saya akan berhasil di
Surabaya.
2. Saya
mengalami kebuntuan mental karena kekhawatiran dan ketakutan itu juga telah
memadamkan api iniasiatif dalam diri saya
3. Saya
tidak bisa mengalami kemajuan dalam berpikir karena dihadang oleh kekhawatiran
dan ketakutan itu
Seiring dengan berjalannya waktu saya
terus berusaha agar dibimbing NYA untuk bisa mengatasi situasi sulit itu. Dan
alhamdulillah dengan hal hal berikut keadaan sulit itu bisa teratasi secara
bertahap:
1. Saya
berusaha menenangkan diri dan mencoba semakin bisa mengendalikan serta
meyakinkan diri saya bahwa tidaklah perlu saya khawatir dan takut secara
berlebihan, karena sesuatu yang dikhawatiri dan ditakuti sesungguhnya belum
tentu terjadi
2. Secara
bertahap saya berusaha banyak mempelajari perjalan hidup orang orang yang telah
sukses mengatasi rasa khawatir dan rasa takut berlebihan dalam karir kehidupan
mereka.
3. Semampu
yang bisa saya lakukan, saya berusaha memperkuat bobot pikiran, perasaan hati
dan jiwa saya dengan ibadah agar semakin dekat kepada NYA
4. Secara
reguler saya semakin membiasakan menyiapkan diri dengan berbagai ilmu,
pengetahuan dan keahlian untuk setiap pekerjaan dan tugas tugas yang akan dan
harus saya tuntaskan.
TKP