![]() |
Hamy Wahjunianto, Anis Matta, K.H. Mutawakkil Alallah |
Hangat sekali cara Kyai Mutawakkil menyambut
rombongan Presiden PKS sore tadi. Mulai dari penampilannya yang sederhana,
duduknya yang bersila dan rapat bersanding dengan ustadz Anis Matta,
canda-candanya hingga ungkapan seriusnya....semua bermuara pada makna : beliau
jatuh cinta terhadap PKS.
Pimpinan Ponpes Zainul Hasan, Probolinggo, yang
mengasuh 7000an santri ini tampak santai dan blak-blakan. Saat diminta
memberikan taushiyahnya, malah bilang, "Ini hanya seruan buat PKS, bukan
taushiyah". Ini karena, kata beliau, Presiden PKS dan aktivis PKS memiliki
intelektualitas dan spiritualitas tinggi sehingga lebih tepat mendapat seruan
ketimbang taushiyah. He,,he,,he,, sindiran apa pujian ya, entahlah, yang jelas
kemudian Pak Kyai melontarkan kalimat-kalimat serius.
"Saya serukan agar PKS tidak menabrak
kemapanan. Pahami kultur dan kondisi daerah yang masing-masing memiliki
coraknya sendiri", kata beliau. Sejurus hadirin menunggu uraiannya, tapi
tampaknya Kyai tak ingin berpanjang lebar teori. Dalam konteks inilah rupanya
beliau berkisah, menjelang pilgub Jawa Timur beberapa hari lalu, Kyai
Mutawakkil mengingatkan pihak-pihak agar jangan menciptakan suasana tidak
kondusif. "Ya saya berikan peringatanlah agar orang-orang Jakarta tidak
main-main di Jawa Timur", katanya sambil tertawa dan menepuk-nepuk lengan
ustadz Anis Matta.
Bagi saya, ini merupakan sentuhan kasih
sayangnya agar PKS makin adaptif terhadap sosio-kultural masyarakat. Terlebih
di Jawa Timur-lah bermukim lebih dari 25 juta warga Nahdliyin yang sering
digambarkan berpandangan politik dan praktek keagamaan berbeda secara diametral
dengan para kader PKS. Sebuah penggambaran yang sering pula dikelola menjadi
pengganggu kemesraan PKS dan NU. Padahal, nyatanya orang nomor satu di PWNU
Jawa Timur ini tak mengungkit sedikitpun soal perbedaan semacam itu.
Justru beliau menegaskan kesamaan visi
perjuangan NU dan PKS yang memerlukan pengokohan dari waktu ke waktu. "Ini
pertemuan pertama yang semoga bukan pertemuan terakhir", harapnya. Beliau
juga berencana mengamanatkan beberapa aspirasi dan agenda warga Nahdliyin
kepada anggota legislatif PKS untuk direalisir. "Semua ini dalam rangka
kepentingan bersama ummat dan bangsa. Apalagi saya juga tahu bahwa ada banyak
kader kami di PKS", tegasnya.
Rombongan Presiden PKS pun tampak hening
menyimak dan mengaminkan doa-doa Pak Kyai menyongsong kemenangan PKS di Pemilu
tahun depan. Bahkan acara masih dipungkasi pula dengan doa Kyai Nashiruddin,
Katib Syuriah PWNU, yang memohonkan keselamatan PKS menghadapi fitnah duniawi
dan keberpalingan dari akhirat. (*)
Oleh:
Ust Achmad Fathony
Pengasuh Ponpes Al Kahfi, Tarik, Sidoarjo