Trend harga sejumlah komoditi pangan di Kabupaten
Lumajang menjelang Ramadhan mulai merangkak naik. Meski ada harga komoditi
tertentu yang sejauh ini tetap stabil.
Drs Agus Eko Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
(Disperindag) Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Rabu (3/6/2015), mengatakan
bahwa trend harga sejumlah komoditi pangan dalam sepekan terakhir mulai
merangkak naik.
"Dari
pemantauan yang kami lakukan rutin di sejumlah pasar, yakni Pasar Baru
Lumajang, Pasar Sukodono, Pasar Pasirian dan Pasar Yosowilangun memang trend
harga memang mulai naik, meski tidak untuk seluruh jenis komoditi,"
katanya.
Harga
komoditi yang terpantau hari ini, misalnya untuk bawang merah mencapai Rp 34.
833 perkilogram." Mulai seminggu terakhir harga bawang merah mulai
merangkak naik. Dari Rp 31 ribu perkilogram pada 23 Mei terus naik sampai saat
ini mencapai Rp34.833 perkilogram," paparnya.
Untuk
harga bawang putih tercatat Rp16 ribu perkilogram dan masih dalam kisaran harga
stabil. Cabe keriting mencapai Rp22.333 perkilogram naik 6,35 persen atau
Rp1.333. Sementara harga cabe biasa tetap stabil dan cabe rawit malah turun.
"Dari
yang sebelumnya Rp17 833 perkilogram menjadi Rp16.833 atau turun 5,61 persen
karena stok melimpah," jelasnya.
Sedangkan
untuk harga beras tetap stabil. Untuk beras Bengawan di pasaran tetap Rp9.200
perkilogram, beras mentik Rp8.867 perkilogram, beras IR 64 Rp8.633 perkilogram
dan beras super Rp11.500 perkilogram.
"Untuk
stok beras, Bulog memastikan aman sampai 7 bulan ke depan dengan stok 24,7 ribu
ton. Demikian pula untuk komoditi minyak goreng, tepung, bawang dan lainnya
kami pastikan aman menghadapi ramadhan dan lebaran," urainya.
Sementara
itu, untuk komoditi minyak goreng kemasan 620 mililiter, di pasaran masih
terpantau Rp9.900 dan untuk minyak goreng ukuran kemasan 2 liter masih tetap
Rp26.500." Komoditi minyak goreng masih tetap stabil dan stoknya juga
banyak, mencukupi untuk kebutuhan Ramadhan dan lebaran mendatang,"
urainya.
Guna
menjaga stabilitas harga, Agus Eko menyebutkan, jika pihaknya telah menyiapkan
operasi pasar. Operasi pasar ini akan digelar jika trend harga terus melonjak
tajam." Operasi pasar ini akan kita lakukan di 21 Kecamatan dengan
mengerojok sembako dengan harga murah untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat," urainya.
Dalam
kesempatan terpisah, Drs H Asat Malik, M.Ag Bupati Lumajang mengajak masyarakat,
terutama pedagang untuk tidak memanfaatkan momentum Ramadhan dan lebaran
mendatang guna mencari keuntungan sebesar-besarnya semata.
"Saya
berharap, momentum Ramadhan dan lebaran sebagai bulan suci tidak digunakan
untuk mencari keuntungan semata. Sehingga suasananya jadi tidak enak karena
harga naik berlipat-lipat. Saya juga akan terus memantau perkembangan harga
melalui laporan Disperindag. Dan untuk operasi pasar, sudah dipersiapkan untuk
menjaga stabilitas harga," katanya. (her/dwi)