Anggota
DPR RI Komisi IV Fraksi PKS, Hb. Nabiel Al-Musawa meminta Pemerintah untuk
menyiapkan solusi dan langkah-langkah guna mengatasi permasalahan kelangkaan
dan kenaikan harga bawang putih yang terus melonjak dalam dua pekan terakhir
diatas Rp 50.000 per kilogram.
Ada
dua langkah yang bisa ditempuh, yaitu langkah jangka pendek dan jangka panjang.
Dalam jangka pendek pemerintah harus melakukan intervensi dan operasi pasar,
serta membongkar dan menindak tegas spekulan yang mengambil untung dibalik
kenaikan harga bawang.
Sebagai
solusi jangka panjangnya, maka swasembada bawang melalui penyediaan lahan harus
terus diupayakan, karena permasalahan kita untuk bisa swasembada produk
pertanian terkendala ketersediaan lahan, ujarnya.
Menurut
informasi yang saya terima, banyak importir bodong yang tidak semestinya dapat
kuota dan menjual-belikan kuota impor. Nah, kita minta semua pihak dari
kementerian terkait; Kemendag, Kementan dan Kemenko untuk membuka siapa dalang
dari kenaikan harga bawang secara drastis ini?
Jangan
hal ini seolah-olah hanya persoalan Kementan saja, sedangkan kementerian yang
lain saling lempar tanggungjawab. Jika setiap persoalan kenaikan/penurunan
harga bahan pangan ditujukan kepada Kementan, ini menjadi pertanyaan. Apalagi
belum apa-apa Gita Wiryawan selaku Menteri Perdagangan sudah membuat pernyataan
di media elektronik akan menghapuskan bea impor. Kalau para pemangku kebijakan
berfikirnya simplistis dan tidak menyelesaikan substansi masalah, akan jadi apa
bangsa ini?
Menurutnya,
“sikap pragmatis dan kepentingan bisnis jangan mengabaikan semangat bangsa ini
untuk mandiri dan berdaulat. Dia menambahkan, bercermin pada realitas dan
fenomena global, lazim jika pemerintah juga berpihak kepada petani dan
kepentingan nasional. Salah satunya dengan kebijakan membatasi impor''.
Pungkasnya.